JERAWAT ALODOKTER

JERAWAT ALODOKTER

Pengertian Jerawat

Jerawat ialah masalah kulit yang terjadi saat folikel rambut atau lokasi tumbuhnya rambut tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati. Kondisi ini lazimnya ditandai dengan timbulnya bintik-bintik pada sejumlah bagian tubuh, laksana wajah, leher, punggung, dan dada.

Acne

Meski jerawat dapat dirasakan oleh siapa saja, tetapi sebagian besar permasalahan jerawat terjadi di masa puber, yakni pada remaja berusia 10-13 tahun, dan semakin buruk pada orang dengan kulit berminyak.

Jerawat pada remaja lazimnya akan hilang dengan sendirinya pada mula usia 20 tahun. Namun pada beberapa kasus, masih terdapat yang merasakan masalah jerawat sampai usia 30 tahun, khususnya wanita.
Pengobatan Jerawat

Pengobatan jerawat dapat membutuhkan waktu sampai berbulan-bulan, tergantung tingkat keparahan jerawat yang dialami. Bagi jerawat enteng yang berupa bintik-bintik atau komedo, penanganannya lumayan menggunakan krim atau gel dengan kandungan benzoyl peroxide, yang bisa dibeli tanpa resep dokter.

Benzoyl peroxide

Benzoyl peroxide bermanfaat sebagai antiseptik, yang bermanfaat membunuh bakteri di permukaan kulit. Zat ini pun membantu meminimalisir komedo dan menanggulangi radang. Benzoil peroksida terdapat dalam format gel atau krim, dan dipakai pada wajah yang berjerawat, 20 menit setelah cuci muka.

Gunakan obat ini secukupnya, sebab pemakaian yang berlebihan dapat memicu iritasi kulit. Bila perlu, berkonsultasilah dengan dokter tentang pemakaian benzoyl peroxide. Hindari penyampaian sinar matahari selama memakai obat ini, karena dapat menyebabkan kulit wajah menjadi lebih sensitif. Di samping itu, tidak boleh sampai obat ini tentang rambut atau pakaian sebab dikhawatirkan bakal merubah warna rambut atau pakaian tersebut.

Selain menciptakan kulit kering, sejumlah efek samping yang timbul dari pemakaian obat ini ialah gatal, sensasi terbakar pada kulit, serta kulit menjadi kemerahan dan mengelupas. Efek samping itu akan hilang dengan sendirinya sesudah pasien berlalu menjalani pengobatan.

Untuk menghilangkan jerawat, benzoyl peroxide dapat dipakai selama 6 minggu. Namun, sejumlah penderita dapat dianjurkan untuk terus memakai obat ini dengan frekuensi yang lebih jarang, untuk menangkal jerawat pulang muncul.

Retinoid topikal
Retinoid topikal bekerja dengan melemparkan sel kulit yang mati di permukaan kulit, sampai-sampai tidak menyumbat folikel rambut. Jenis retinoid yang dipakai untuk mengobati jerawat ialah tretinoin topikal. Obat ini digunakan sekali sehari tiap sebelum tidur.

Gunakan retinoid topikal cocok dosis, dan lindungi kulit dari penyampaian sinar matahari berlebihan. Tidak disarankan dipakai oleh perempuan hamil, sebab obat ini berisiko mengakibatkan cacat lahir untuk janin yang dikandungnya.

Sama laksana benzoyl peroxide, pemakaian retinoid topikal lazimnya dijalani sampai 6 minggu. Namun untuk menangkal jerawat pulang muncul, pasien dapat dianjurkan untuk terus memakai obat ini, dengan frekuensi yang lebih jarang.

Antibiotik topikal
Antibiotik topikal membunuh bakteri yang menginfeksi folikel rambut yang tersumbat. Obat ini terdapat dalam format cairan atau gel yang dioleskan pada jerawat sekitar 6-8 minggu. Setelah jangka masa-masa tersebut, pemakaian obat ini mesti dihentikan supaya bakteri tidak berbalik menjadi kebal terhadap obat ini, sehingga dapat mengakibatkan infeksi meningkat atau jerawat semakin parah. Meski jarang terjadi, penyembuhan ini dapat menimbulkan efek samping laksana iritasi dan kemerahan pada kulit, serta terasa panas dan terkelupas.

Asam azelaic
Asam azelaic bekerja dengan melemparkan sel kulit mati dan membunuh bakteri, dan terdapat dalam format krim. Obat ini dapat dipakai bila pasien yang merasakan iritasi dampak pemakaian retinoid topikal atau benzoyl peroxide.

Asam azelaic seringkali digunakan 2 kali sehari, atau 1 kali sehari untuk pasien yang mempunyai kulit sensitif. Meski obat ini tidak menciptakan pemakainya sensitif terhadap sinar matahari, asam azelaic dapat memunculkan efek samping laksana kulit kering, gatal, kemerahan, dan perih.

Tablet antibiotik
jerawat yang parah bisa ditangani dengan pemberian antibiotik minum yang digabungkan  dengan penyembuhan topikal. Pengobatan bisa dilangsungkan hingga 4-6 bulan, tergantung pada reaksi pasien.

Jenis tablet antibiotik yang bisa diresepkan dokter ialah tetracycline. Namun pada ibu hamil atau menyusui, obat ini tidak dapat diberikan. Sebagai penggantinya, dokter bakal meresepkan erythromycin yang lebih aman guna digunakan.

Di samping dapat menciptakan kulit menjadi sensitif terhadap sinar matahari, tetracycline dapat mengurangi efektivitas pil KB pada sejumlah minggu kesatu pengobatan. Karena itu, dokter akan menyarankan pasien memakai alat kontrasepsi lain laksana kondom, sekitar menjalani penyembuhan dengan tetracycline.

Terapi hormon
Terapi hormon bisa dominan  positif pada perempuan berjerawat, khususnya bila jerawat hadir selama masa menstruasi, atau andai bersangkutan dengan gangguan hormon laksana PCOS. Dokter akan menganjurkan untuk konsumsi pil KB kombinasi. Umumnya jerawat bakal hilang meski perlu waktu sampai 1 tahun.

Antiandrogen

Apabila jerawat tidak dapat ditangani dengan antibiotik, dokter dapat memberikan antiandrogen. Obat ini bekerja dengan merintangi efek hormon androgen pada kelenjar minyak. Salah satu misal obat antiandrogen ialah spironolactone.

Isotretinoin
Isotretinoin ialah obat jerawat berbentuk tablet, yang mempunyai sejumlah manfaat seperti menangkal tersumbatnya folikel rambut, meminimalisir jumlah bakteri di kulit, menolong mengontrol buatan sebum, serta meminimalisir kemerahan dan bengkak di dekat jerawat.

Umumnya isotretinoin dipakai selama 4-6 bulan sebelum hasilnya terlihat. Pada 7-10 hari kesatu pengobatan, jerawat bakal memburuk. Meski demikian, tidak butuh khawatir sebab kondisi itu normal pada mula konsumsi.

Terlepas dari sekian banyak  kegunaannya di atas, isotretinoin pun dapat mengakibatkan sejumlah efek samping. Oleh sebab itu, obat ini melulu disarankan untuk pasien yang merasakan jerawat parah, dan tidak dapat pulih dengan penyembuhan lain. Beberapa efek samping yang umum terjadi meliputi

Perubahan kadar gula darah.
Kulit kering, retak, dan merasakan peradangan, khususnya di bibir dan selama lubang hidung.
Terdapat darah dalam
Blefaritis atau radang kelopak mata.
Konjungtivitis atau radang pada selaput luar mata.
Pada permasalahan yang jarang terjadi, isotretinoin pun dapat memunculkan efek samping berupa hepatitis (radang hati), pankreatitis (radang pankreas), dan penyakit ginjal. Untuk menangkal efek samping tersebut, dokter akan menganjurkan pasien guna menjalani tes darah sebelum dan sekitar menjalani penyembuhan dengan obat ini.

Penting diketahui, isotretinoin dapat menyebabkan cacat bermunculan pada bayi. Karena itu, obat ini mesti dihindari oleh ibu hamil. Pada perempuan yang menginjak usia subur, usahakan pakai satu atau dua cara kontrasepsi sekitar 1 bulan sebelum penyembuhan dimulai, selama penyembuhan berjalan, dan sekitar 1 bulan setelah penyembuhan usai. Di samping itu, dokter pun akan menganjurkan pasien guna menjalani tes kehamilan sebelum, selama, dan sesudah pengobatan.

Sejumlah pasien menyatakan mengalami evolusi suasana hati ketika mengonsumsi obat ini. Karena itu, beri tahu dokter bila Anda merasakan perubahan keadaan hati laksana merasa lebih agresif, tertekan, atau ada kemauan untuk bunuh diri selama memakai obat ini.

Terapi Non Obat
Selain memakai obat-obatan, ada sejumlah teknik penyembuhan jerawat, yang dapat dilaksanakan tanpa atau dengan disertai konsumsi obat, antara lain:

Chemical peels. Pada formalitas ini, kulit yang berjerawat bakal dikelupas supaya tumbuh lapisan kulit baru. Pada prosesnya, peeling melibatkan bahan kimia laksana asam salisilat, asam glikolat, atau asam retinoat.
Terapi laser dan fotodinamik, yakni penanganan jerawat dengan membunuh bakteri penyebab jerawat, dan meminimalisir produksi minyak di kulit, dengan menembakkan laser pada kulit yang berjerawat.
Suntik kortikosteroid. Nodul dan kista bisa ditangani dengan menyuntikkan kortikosteroid langsung ke lokasi kulit yang berjerawat. Terapi ini bisa memperbaiki situasi jerawat dalam masa-masa cepat dan meminimalisir nyeri.
Ekstraksi komedo. Pada terapi ini, dokter memakai alat eksklusif untuk menarik keluar komedo yang tidak hilang dengan obat topikal. Terapi ini dapat memunculkan bekas luka.
Di samping sejumlah tahapan pengobatan di atas, jerawat ringan dapat ditangani secara mandiri, dengan sejumlah langkah berikut:

Gunakan pembersih wajah enteng dan air hangat untuk mencuci area kulit yang berjerawat, dua kali dalam sehari. Bagi pasien yang merasakan jerawat di kulit kepala, kerjakan keramas masing-masing hari.
Gunakan produk kosmetik berbasis air yang tidak merintangi pori-pori kulit, serta hindari produk perawatan kulit yang berisi minyak.
Jangan mengupayakan menghilangkan komedodengan menekannya, karena dapat menyebabkan infeksi atau membekas luka.
Pada beberapa orang, sinar matahari dapat memperburuk jerawat. Ada pula obat jerawat yang justeru membuat jerawat memburuk bila terpapar sinar matahari. Bagi mencegahnya, pakai pelembab dan tabir surya yang noncomedogenic atau tidak berisi minyak.
Hindari kontak kulit dengan ponsel, helm atau ransel terlampau sering. Tekanan atau gesekan pada kulit dapat menimbulkan jerawat.
Selalu mandi sesudah menjalani kegiatan berat, untuk mencuci kulit dari minyak dan keringat.
Pencegahan Jerawat
Meski jerawat susah dicegah, sejumlah langkah di bawah ini dapat dilakukan guna meminimalkan kemunculannya:

Cuci muka dua kali sehari dengan pembersih wajah bebas minyak.
Hindari produk kosmetik yang berisi minyak.
Jangan memakai pakaian yang terlampau ketat.
Bersihkan rias wajah sebelum tidur.
Selalu mandi sesudah beraktivitas.
Kelola stres dengan baik.